Skenario Drama Musikal Pendek: "Laskar Merah Putih"

Oleh: SUHARDIN,S.Pd.,M.M.
Judul: Laskar Merah Putih Durasi: 5-7 menit Pemain: 5-8 siswa Lokasi: Panggung utama upacara bendera
Sinopsis
"Laskar Merah Putih" adalah drama musikal singkat yang menceritakan sekelompok pemuda di Kota Bima yang terhanyut dalam euforia media sosial dan kurang peduli pada sejarah perjuangan bangsa. Suatu malam, mereka bermimpi bertemu dengan pahlawan lokal yang mengingatkan mereka tentang arti pengorbanan dan cinta tanah air. Drama ini memadukan dialog modern dengan lagu-lagu nasional yang diaransemen ulang, serta tarian tradisional Bima untuk menciptakan pertunjukan yang relevan dan menyentuh.
Tokoh
Andi: Siswa yang paling aktif di media sosial, cenderung cuek.
Siti: Siswi yang peduli, tapi sering diabaikan.
Bima, Rara, Fajar: Teman-teman Andi dan Siti yang ikut terbawa arus.
Laskar Merah Putih: Sosok pahlawan lokal yang bijaksana (bisa diperankan oleh satu atau dua orang).
Babak 1: Keasyikan Dunia Maya
(Musik pembuka: petikan gitar akustik dengan irama ceria, lalu berubah menjadi beat musik modern. Panggung diatur minimalis. Beberapa siswa berdiri membentuk lingkaran, fokus pada ponsel masing-masing.)
Andi: (Tersenyum sambil melihat ponselnya) "Wih, followers-ku nambah lagi! Nanti malam live streaming ah, biar makin viral."
Bima: (Ikut melihat ponselnya) "Iya nih, daripada mikirin tugas sejarah yang bikin pusing, mending scroll-scroll TikTok. Betul nggak, Rara?"
Rara: (Mengangguk tanpa mengangkat wajahnya dari ponsel) "Bener banget. Tugas sejarah itu kan cerita masa lalu. Nggak ada hubungannya sama kita sekarang."
Siti: (Mencoba menarik perhatian mereka) "Teman-teman, besok kan Hari Kemerdekaan. Gimana kalau kita bantu bersihkan monumen pahlawan di alun-alun?"
Fajar: (Tertawa kecil) "Duh, Siti. Ngapain repot-repot? Yang penting kita pasang bendera di profil media sosial, kan sama saja."
Andi: "Betul tuh! Lebih cool."
Narasi: (Siti merasa sedih, lalu ia menunduk. Tiba-tiba, lampu panggung redup dan musik berubah menjadi alunan biola yang sendu, disusul dengan lagu "Gugur Bunga" yang dinyanyikan secara akapela oleh para siswa lainnya.)
Babak 2: Mimpi dan Pahlawan
Andi: (Tertidur di kursi, tiba-tiba terbangun karena mimpi. Ia melihat bayangan seorang Laskar Merah Putih yang berdiri gagah. Sosok tersebut tidak berbicara, tetapi melalui tarian, ia menunjukkan adegan perjuangan.)
(Musik: iringan musik instrumen heroik yang lambat. Laskar Merah Putih muncul. Ia melakukan tarian tradisional Bima yang menggambarkan semangat perjuangan, seperti gerakan menangkis, maju, dan menggenggam tombak imajiner. Di latar belakang, para pemain lain yang berperan sebagai rakyat jelata melakukan gerakan tari sederhana, menggambarkan kesedihan dan keberanian.)
(Lagu: Vocal dari siswa/siswi menyanyikan lagu "Satu Nusa Satu Bangsa" dengan penuh penghayatan, diiringi irama gendang tradisional Bima. Laskar Merah Putih dan para siswa menari bersama dalam sebuah formasi yang kuat, membentuk simbol "garuda" atau "bendera merah putih".)
Babak 3: Kesadaran dan Semangat Baru
Andi: (Terbangun dari mimpinya. Ia melihat teman-temannya yang masih terlelap. Ia sadar dan merasa bersalah. Ia lalu mengambil bendera Merah Putih kecil di tasnya.)
Andi: (Berteriak lantang) "Teman-teman! Bangun! Kita salah!"
(Pemain lain terbangun dengan kaget.)
Andi: "Aku bermimpi. Aku sadar, perjuangan para pahlawan itu nyata. Mereka berjuang bukan untuk mendapat like atau pujian, tapi untuk kita. Agar kita bisa berdiri di sini, bebas, dan merdeka."
Siti: (Tersenyum haru) "Aku juga merasakan hal yang sama, Andi."
Bima: (Menunduk) "Maafkan kami, Siti. Kami terlalu sibuk dengan diri sendiri."
(Musik: lagu "Bendera" dari Cokelat dimulai dengan intro. Semua pemain bergerak dinamis, mengambil bendera Merah Putih kecil, dan menari bersama. Gerakan tarian ini lebih modern dan energik, menunjukkan semangat baru. Mereka berbaris rapi di tengah panggung.)
Andi: (Berteriak penuh semangat) "Ini saatnya kita menjadi Laskar Merah Putih masa kini! Kita wujudkan mimpi para pahlawan dengan prestasi!"
Semua: (Bersama-sama) "Laskar Merah Putih! Jayalah Indonesia!"
(Musik mencapai puncaknya, semua pemain berpose hormat ke arah bendera. Lampu sorot fokus pada bendera Merah Putih yang berkibar. Fade out.)