Su'u Sawa'u, Sia Sawale

Oleh: Suhardin, S.Pd., M.M.

Masyarakat Bima (Dou Mbojo) memiliki falsafah hidup yang sangat luhur dan mendalam, salah satunya terangkum dalam ungkapan "Su'u Sawa'u, Sia Sawale". Ungkapan ini tidak sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah pedoman yang mengajarkan kita tentang etos kerja, ketekunan, dan pantang menyerah. Secara harfiah, "Su'u Sawa'u" berarti "Sekalipun harus dengan menjunjung, kerja wajib sampai tuntas" dan "Sia Sawale" berarti "jangan jangan mengeluh seberat apapun profesi kita".

Dalam kehidupan sehari-hari, falsafah ini bisa diterapkan dalam berbagai aspek. Di dunia pendidikan, ungkapan ini menjadi pengingat bagi para siswa untuk belajar dengan tekun, menyelesaikan setiap tugas, dan tidak mudah putus asa menghadapi kesulitan. Bagi guru, ini adalah semangat untuk terus membimbing dan mendidik murid-muridnya hingga mereka berhasil mencapai cita-cita.

Bagi para petani di Bima, "Su'u Sawa'u, Sia Sawale" adalah mantra yang menggerakkan mereka untuk bekerja keras di ladang, mulai dari menanam, merawat, hingga memanen hasilnya. Mereka tidak akan berhenti sebelum hasil panen melimpah, menunjukkan keteguhan hati yang luar biasa.

Falsafah ini juga relevan dalam dunia kerja dan wirausaha. Di era persaingan yang ketat, kita dituntut untuk memiliki semangat juang yang tinggi. "Su'u Sawa'u, Sia Sawale" mengajarkan kita untuk fokus pada tujuan, bekerja dengan sungguh-sungguh, dan tidak tergiur dengan jalan pintas. Kesuksesan tidak datang secara instan; ia adalah buah dari kerja keras, dedikasi, dan ketekunan yang tak pernah padam.

Mari kita jadikan ungkapan "Su'u Sawa'u, Sia Sawale" sebagai semangat hidup. Jangan biarkan tantangan menghentikan langkah kita. Teruslah bekerja, berjuang, dan berusaha hingga impian dan tujuan kita tercapai. Karena sejatinya, kesuksesan adalah milik mereka yang berani memulai, sabar dalam berproses, dan pantang menyerah sampai tuntas.