Menyelami Makna "Londo Dou": Keteladanan yang Tak Lekang oleh Waktu
Oleh: Suhardin,S.Pd.,M.M.
Dalam khasanah budaya Bima, Nusa Tenggara Barat, terdapat sebuah ungkapan yang sarat makna dan nilai luhur: "Londo Dou". Secara harfiah, Londo berarti turun dan Dou berarti orang. Namun, jika disatukan, "Londo Dou" tidak sekadar berarti "keturunan orang". Ungkapan ini merujuk pada seseorang yang berasal dari garis keturunan baik-baik, di mana kebaikan tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari kebangsawanan, kealiman, kekayaan, hingga kepintaran dan keberanian.
Makna Lebih Dalam dari Sebuah Kata
Istilah "Londo Dou" mewakili sebuah idealisme dalam masyarakat Bima. Seseorang yang disebut "Londo Dou" adalah individu yang mewarisi keunggulan dari para leluhurnya, baik secara genetik maupun melalui pendidikan.
* Kealiman dan Kebangsawanan: Ungkapan ini sering kali merujuk pada keturunan para tokoh agama (ulama) atau bangsawan (raja dan sultan) yang memiliki peran penting dalam sejarah dan penyebaran agama Islam di Bima. Mereka adalah sosok yang dihormati karena ilmu, kebijaksanaan, dan kepemimpinan mereka.
* Kekayaan dan Kepandaian: "Londo Dou" juga dapat berarti keturunan dari keluarga yang makmur dan terdidik. Kekayaan yang diwariskan tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam bentuk pengetahuan dan etika yang diturunkan dari generasi ke generasi.
* Keberanian dan Karakter: Sifat-sifat seperti keberanian, kegigihan, dan integritas moral juga menjadi ciri khas dari "Londo Dou". Mereka adalah pribadi yang tidak takut membela kebenaran dan memiliki karakter yang kuat.
Mengapa Kesabaran dan Kerendahan Hati Menjadi Kunci?
Meskipun "Londo Dou" memiliki banyak kelebihan, inti dari ungkapan ini terletak pada dua sifat yang paling penting: sabar dan rendah hati. Ini adalah pembeda utama antara sekadar keturunan terhormat dengan "Londo Dou" sejati.
* Sabar: Di masa lalu, keturunan baik-baik sering dihadapkan pada tantangan besar dalam mempertahankan nilai-nilai luhur. Kesabaran menjadi kunci untuk menghadapi rintangan, fitnah, atau godaan yang bisa merusak nama baik keluarga.
* Rendah Hati: Sifat rendah hati mencegah seseorang menjadi sombong atau meremehkan orang lain. Seorang "Londo Dou" sejati tidak akan menggunakan keunggulan yang dimilikinya untuk menindas, melainkan untuk membantu dan menginspirasi sesama. Kerendahan hati memastikan bahwa kebaikan yang mereka warisi tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat.
"Londo Dou" di Era Modern
Di era modern ini, makna "Londo Dou" mungkin tidak lagi terkait langsung dengan kebangsawanan atau status sosial, namun esensinya tetap relevan. Ungkapan ini adalah pengingat bahwa warisan terbaik yang bisa kita turunkan bukanlah kekayaan atau gelar, melainkan karakter yang baik, etika yang luhur, dan komitmen untuk berbuat baik bagi orang lain. "Londo Dou" mengajak kita untuk tidak hanya bangga dengan asal-usul, tetapi juga untuk menjadi pribadi yang rendah hati, sabar, dan berintegritas—sebuah teladan yang dibutuhkan oleh setiap generasi.