SMPN 10 Kota Bima Beri Ruang Keterbukaan, Siswa Sampaikan Penilaian Terbuka untuk Guru dan TAS

KOTA BIMA — Senin, 25 Agustus 2025, SMPN 10 Kota Bima kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan partisipatif. Dalam sebuah upacara bendera yang berlangsung, para siswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan penilaian dan pandangan mereka secara langsung terhadap para guru dan tenaga administrasi sekolah (TAS). Momen ini terjadi setelah amanat singkat yang disampaikan oleh Kepala Sekolah, Suhardin, S.Pd., M.M.

Nurfaria Darmawan, yang akrab disapa Ainun, membuka sesi ini dengan ungkapan dan curahan hati yang tulus. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen gurunya dengan sebuah puisi yang berjudul "Kepada Guruku yang lelah, mencerminkan adanya ikatan emosional yang kuat antara siswa dan pendidik.

Tak kalah berani, Gienike, siswa berprestasi peringkat 1 dalam Olimpiade Sains Nasional (ONS-K) mata pelajaran IPS tahun 2025, menyampaikan kisahnya yang inspiratif. Dalam cerita inspiratifnya, Gienike menyebutkan beberapa guru favoritnya dengan julukan unik, yang menunjukkan kedekatan dan kekaguman siswa terhadap karakter para pengajar.

"Guru favorit kami antara lain Pak Syumardi dengan julukan guru tegas tapi ramah dan santun," cerita Gienike. Ia juga menambahkan, "Ibu Sukatmi dan Ibu Nurlailah dijuluki ratu kultum di awal pelajaran, dan Ibu Desi yang kami juluki ibu durian. Kelihatannya sangar tapi dalamnya dipenuhi kenikmatan dan harum semerbak."

Julukan-julukan tersebut disambut dengan tawa dan tepuk tangan, menunjukkan suasana yang hangat dan penuh keakraban di sekolah.

Kepala SMPN 10 Kota Bima, Bapak Suhardin, S.Pd., M.M., menyatakan rasa bangganya atas keberanian dan semangat siswa-siswinya.

"Penyampaian pendapat terbuka ini menunjukkan bahwa anak-anak kita memiliki keberanian untuk berbicara dan memberikan masukan. Ini adalah bagian dari proses pembelajaran untuk menjadi pribadi yang berani, jujur, dan bertanggung jawab," ujar Bapak Suhardin.

Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari upaya sekolah untuk menerapkan manajemen mutu terpadu, di mana umpan balik dari "pelanggan" utama—dalam hal ini siswa—menjadi bahan evaluasi penting untuk perbaikan berkelanjutan di SMPN 10 Kota Bima.