Contoh Skenario Pembelajaran Kinestetik

Oleh: Suhardin,S.Pd.,M.M.

Skenario Pembelajaran Kinestetik: Peran Lembaga Negara

 * Mata Pelajaran: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

 * Kelas/Semester: VII/Ganjil

 * Topik: Peran dan Fungsi Lembaga Negara

 * Alokasi Waktu: 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan simulasi peran, siswa dapat:

 * Mengidentifikasi peran dan fungsi lembaga-lembaga negara (eksekutif, legislatif, dan yudikatif) di Indonesia.

 * Menjelaskan hubungan kerja antar-lembaga negara sesuai UUD 1945.

 * Menghargai pentingnya kerja sama antar-lembaga negara dalam menjaga sistem pemerintahan yang stabil.

Persiapan

 * Ruang kelas: Atur kursi dan meja agar ada ruang yang cukup untuk bergerak.

 * Bahan ajar: Siapkan karton atau kertas besar, spidol, dan alat tulis.

 * Peran: Buat kartu peran untuk setiap lembaga negara (misalnya: Presiden, DPR, MA). Setiap kartu berisi deskripsi singkat tugas dan wewenang.

Kegiatan Pembelajaran

 * Pendahuluan (10 menit)

   * Guru memulai dengan pertanyaan pemantik yang relevan, seperti: "Siapa yang membuat undang-undang di negara kita?" atau "Siapa yang mengadili jika ada yang melanggar hukum?"

   * Guru menjelaskan secara singkat konsep Trias Politica (pembagian kekuasaan menjadi eksekutif, legislatif, dan yudikatif) sebagai dasar kegiatan.

   * Siswa dibagi menjadi 3 kelompok besar, yang masing-masing mewakili lembaga Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif.

 * Kegiatan Inti (60 menit)

   * Perkenalan Peran (15 menit)

     * Guru membagikan kartu peran kepada setiap kelompok.

     * Setiap kelompok berdiskusi untuk memahami tugas dan wewenang dari lembaga yang diwakilinya.

     * Siswa diminta membuat yel-yel atau gerakan khas untuk kelompoknya agar lebih interaktif.

     * Contoh: Kelompok Legislatif (DPR) bisa membuat gerakan seolah-olah sedang mengesahkan undang-undang dengan ketukan palu.

   * Simulasi Skenario (30 menit)

     * Guru memberikan sebuah kasus hipotetis yang membutuhkan kerja sama antar-lembaga negara, misalnya:

       > "Pemerintah (Eksekutif) mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perlindungan Lingkungan. Bagaimana prosesnya hingga RUU ini disahkan dan bagaimana jika ada pihak yang tidak puas dengan undang-undang tersebut?"

       > 

     * Setiap kelompok secara bergiliran memerankan perannya:

       * Kelompok Eksekutif (Pemerintah) menjelaskan mengapa RUU itu penting.

       * Kelompok Legislatif (DPR) mengadakan "sidang" untuk membahas dan mengesahkan RUU tersebut.

       * Kelompok Yudikatif (MA) menjelaskan peran mereka dalam mengawasi pelaksanaan undang-undang atau menguji jika ada pihak yang keberatan.

     * Guru bertindak sebagai moderator dan fasilitator, mengarahkan jalannya simulasi.

   * Refleksi (15 menit)

     * Siswa diminta kembali ke posisi semula.

     * Guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk menceritakan pengalaman mereka.

     * Diskusi kelas dipimpin oleh guru tentang bagaimana hubungan kerja antar-lembaga negara tersebut saling berkaitan dan membutuhkan kerja sama .

 * Penutup (10 menit)

   * Guru menyimpulkan materi dengan merangkum peran dan fungsi utama dari setiap lembaga negara.

   * Guru memberikan apresiasi kepada semua siswa atas partisipasi aktif mereka.

   * Siswa diberikan tugas mandiri untuk mencari contoh berita di media massa yang menunjukkan kerja sama atau ketegangan antar-lembaga negara.