Korelasi Deep Learning, Pembelajaran Koding, dan Pembelajaran AI dengan RPJPN 2025-2045

Oleh: Suhardin,S.Pd.,M.M.
Penerapan deep learning, pembelajaran koding, dan artificial intelligence (AI) memiliki korelasi yang erat dengan tujuan pendidikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Arah kebijakan pendidikan dalam RPJPN berfokus pada transformasi pendidikan untuk menciptakan SDM unggul yang berdaya saing global, yang relevan dengan kebutuhan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Korelasi dengan RPJPN 2025-2045
* Peningkatan Kualitas dan Relevansi Pendidikan:
* Pembelajaran Koding dan AI: Pembelajaran koding dan AI menjadi fondasi untuk membentuk kompetensi digital yang esensial di era digital. Keterampilan ini tidak hanya terbatas pada dunia teknologi, tetapi juga mendorong kemampuan berpikir logis, analitis, dan pemecahan masalah pada siswa. Ini sejalan dengan target RPJPN untuk meningkatkan literasi digital dan kemampuan berpikir kritis.
* Penerapan Deep Learning: Dalam konteks pendidikan, deep learning merujuk pada pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk memahami konsep secara mendalam dan tidak hanya menghafal. Pendekatan ini relevan dengan tujuan RPJPN untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam situasi nyata.
* Peningkatan Efisiensi dan Personalisasi Pembelajaran:
* AI dalam Pembelajaran: AI dapat digunakan untuk menganalisis kemajuan siswa secara real-time, memberikan rekomendasi pembelajaran yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan individu. Ini memungkinkan guru untuk fokus pada interaksi yang lebih mendalam dengan siswa. Menurut Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani, pemerintah berencana mendukung implementasi deep learning dan AI di sekolah melalui dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) untuk mengatasi masalah anggaran.
* Kesiapan Menghadapi Masa Depan:
* Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045: Pembelajaran koding dan AI merupakan investasi jangka panjang untuk mempersiapkan Generasi Emas 2045. Dengan mengintegrasikan kedua hal ini sejak dini, Indonesia dapat mencetak inovator dan talenta digital yang mampu bersaing di pasar kerja global. Hal ini menjadi bagian dari strategi besar untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju dan berdaya saing.
Pendapat Ahli Pengamat Pendidikan Nasional
Para ahli pendidikan nasional menyambut baik integrasi deep learning, koding, dan AI ke dalam kurikulum, meskipun menekankan adanya tantangan. Menurut pakar pendidikan Abdul Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, pendekatan deep learning sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Beliau menekankan bahwa deep learning mendorong pemahaman konseptual yang kuat dan relevan dengan kehidupan nyata.
Namun, beberapa tantangan yang disoroti oleh para ahli termasuk:
* Kesenjangan Infrastruktur: Masih banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, yang tidak memiliki infrastruktur teknologi yang memadai (perangkat keras dan akses internet) untuk mendukung pembelajaran berbasis AI.
* Kesiapan Guru: Guru membutuhkan pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan untuk menguasai teknologi baru ini dan mengubah metode pengajaran mereka.
* Isu Etika dan Keamanan Data: Penggunaan AI dalam pendidikan menimbulkan kekhawatiran terkait privasi data siswa dan potensi bias dalam algoritma.
Secara keseluruhan, para ahli berpendapat bahwa penerapan teknologi ini adalah langkah strategis, namun harus dilakukan secara bertahap dan komprehensif, dengan dukungan kebijakan yang kuat dan investasi pada infrastruktur serta pelatihan guru.
Coding dan AI Masuk Kurikulum SD, Siapkah Kita?
Video ini relevan karena membahas rencana masuknya pembelajaran koding dan AI ke dalam kurikulum SD dan tanggapan dari masyarakat.
YouTube video views will be stored in your YouTube History, and your data will be stored and used by YouTube according to its Terms of Service