Sinergi Berpikir Abstrak dan Komitmen Guru Kunci Tingkatkan Kualitas Belajar Siswa

Kota Bima, NTB — Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Kota Bima, Suhardin, S.Pd., M.M., menekankan pentingnya sinergi antara kemampuan berpikir abstrak dan komitmen guru untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Pernyataan ini disampaikan dalam dialog santai dengan para guru di ruang guru pada Rabu, 3 September 2025.

Pentingnya Berpikir Abstrak dalam Pembelajaran

Suhardin menjelaskan bahwa kemampuan berpikir abstrak tidak hanya diperlukan oleh siswa, tetapi juga oleh guru. "Guru yang memiliki kemampuan berpikir abstrak mampu merancang pembelajaran yang tidak monoton," ujarnya. Ini memungkinkan guru untuk menghubungkan konsep-konsep yang kompleks dan tidak terlihat secara nyata, seperti matematika atau fisika, ke dalam analogi yang lebih mudah dipahami siswa.

Misalnya, saat mengajar tentang gravitasi, guru bisa menggunakan analogi sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.

"Kemampuan ini sangat krusial, terutama di era pendidikan modern, di mana kita harus mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan yang lebih kompleks dan tidak terstruktur di masa depan," tambah Suhardin.

Komitmen Guru sebagai Fondasi Utama

Selain kemampuan berpikir abstrak, Suhardin juga menyoroti komitmen guru sebagai fondasi utama. Ia menegaskan bahwa tanpa komitmen, kemampuan berpikir abstrak yang baik sekalipun akan kurang efektif.

"Komitmen adalah dedikasi dan tanggung jawab penuh guru untuk memberikan yang terbaik bagi siswanya," jelasnya. Ini mencakup kesiapan guru untuk terus belajar, beradaptasi dengan metode pengajaran baru, serta memberikan perhatian individual kepada siswa yang membutuhkan.

Suhardin menggarisbawahi bahwa kombinasi kedua hal ini akan menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan mendukung. Guru yang berkomitmen akan menggunakan kemampuan berpikir abstrak mereka untuk membuat setiap sesi pembelajaran bermakna dan relevan bagi siswa.

Langkah Strategis ke Depan

Menanggapi hal ini, pihak sekolah berencana mengadakan lokakarya dan pelatihan berkelanjutan bagi para guru untuk mengasah kemampuan berpikir abstrak. Program ini juga akan fokus pada penguatan nilai-nilai komitmen melalui berbagai kegiatan pengembangan profesional.

Suhardin berharap sinergi antara kemampuan dan komitmen ini akan menjadi identitas baru bagi SMP Negeri 10 Kota Bima, yang pada akhirnya akan menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki pola pikir yang adaptif dan inovatif.