SMPN 10 Kota Bima Terapkan Teknik Khusus untuk Atasi Kesulitan Membaca Siswa Kelas 7

KOTA BIMA, 8 September 2025 — Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Kota Bima mengambil langkah proaktif untuk mengatasi permasalahan siswa kelas 7 yang belum memiliki kemampuan membaca yang memadai. Kepala Sekolah, Suhardin, S.Pd., M.M., melalui rapat internal dan koordinasi tim guru, menginisiasi penerapan teknik pembelajaran terstruktur yang disesuaikan untuk siswa yang mengalami kesulitan membaca.
Menurut Suhardin, metode ini berfokus pada pendekatan yang sabar dan komprehensif. "Kami menyadari bahwa keterlambatan membaca pada usia SMP bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, kami menerapkan strategi yang tidak hanya berorientasi pada teknis membaca, tetapi juga pada psikologis siswa," jelasnya.
Pendekatan Multisensori (VAKT)
Salah satu pilar utama strategi ini adalah Pendekatan Multisensori (VAKT), yang melibatkan empat indera utama:
1. Visual: Menggunakan media seperti kartu kata bergambar dan poster.
2. Auditori: Melatih siswa dengan pengucapan kata dan fonik.
3. Kinestetik: Mengajak siswa menulis huruf di udara atau menyusun balok huruf.
4. Taktil: Menggunakan bahan bertekstur, seperti huruf amplas, untuk pengalaman sentuhan.
Teks Sederhana, Relevan, dan Fokus Individual
Selain itu, pembelajaran juga menggunakan teks sederhana yang relevan dengan minat siswa, seperti lirik lagu atau resep. Guru juga didorong untuk melakukan pembelajaran individual selama 15-20 menit setiap hari, memberikan perhatian penuh pada kebutuhan spesifik siswa. Latihan fonik dan suku kata, serta membaca berulang (repeated reading), menjadi bagian penting dari sesi ini.
Peran Guru Pembimbing dan Motivasi Positif
Penerapan strategi ini didukung penuh oleh para guru pembimbing. Ibu Sukatmi, S.H., menerangkan cara-cara mudah yang bisa diterapkan. Sementara itu, Ibu Ruhayatin menguraikan metode terbaik, dan Ibu Nurhidayah, S.Pd. serta Ibu Nur Atikah, S.Pd. turut memberikan pemaparan yang komprehensif.
Suhardin menambahkan bahwa aspek penguatan positif dan pembangunan kepercayaan diri sangat ditekankan. "Kami menciptakan lingkungan yang aman dan tidak menghakimi. Pujian tulus dan penetapan tujuan kecil yang realistis menjadi kunci untuk memotivasi siswa agar terus berjuang," pungkasnya.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu siswa SMPN 10 Kota Bima mengatasi kesulitan membaca mereka secara bertahap, membangun fondasi yang kuat, dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam belajar.