Rakor Dinas Dikpora: Sekolah Unggulan dan 3 Pilar Utamanya

KOTA BIMA, 10 September 2025 — Pemerintah Kota Bima, melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan, dan Olahraga menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pada hari Rabu, 9 September 2025, bertempat di Aula SMPN 7 Kota Bima. Rakor yang dihadiri oleh jajaran dinas, kepala sekolah, dan perwakilan dewan pendidikan ini berfokus pada strategi pengembangan mutu pendidikan satuan pendidikan dasar melalui pendirian sekolah unggulan.

Dalam Rakor tersebut, Kepala SMP Negeri 10 Kota Bima, Bapak Suhardin, S.Pd., M.M., menyampaikan gagasan visionernya. Beliau mengapresiasi penuh rencana pendirian sekolah unggulan, namun menekankan bahwa keberhasilan konsep ini tidak hanya bergantung pada status, melainkan pada implementasi program yang terukur dan menyeluruh.

"Sekolah unggulan harus menjadi lokomotif perubahan," ujar Bapak Suhardin. "Untuk itu, diperlukan tiga pilar utama yang saling mendukung yaitu IMK, TQM, dan Fasta"

1. Implementasi Multi Kurikulum (IMK)

Pilar pertama adalah penggunaan multi kurikulum, yang memungkinkan sekolah berinovasi sesuai kebutuhan siswa dan perkembangan zaman. Kurikulum ini harus fleksibel namun tetap mengacu pada standar nasional untuk menciptakan lulusan yang kompetitif.

2. Strategi Total Quality Management (TQM)

Pilar kedua adalah penerapan strategi TQM dengan lima sub pilarnya meliputi:

a. Produk: Lulusan yang memiliki kualitas, karakter, dan daya saing tinggi.

b. Proses: Standarisasi proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

c. Organisasi: Struktur dan tata kelola sekolah yang profesional, kolaboratif, dan akuntabel.

d. Kepemimpinan Kolektif Kolegial: Kepemimpinan yang melibatkan semua pihak, dari guru, staf, hingga orang tua, dalam pengambilan keputusan.

e. Komitmen: Komitmen kuat dari seluruh warga sekolah untuk terus meningkatkan kualitas.

Penerapan TQM dengan lima prinsip dasarnya, yaitu: fokus pada siswa, perbaikan berkelanjutan, keterlibatan total, fokus pada proses, dan pengambilan keputusan berbasis data, sehingga dapat memastikan perbaikan mutu pendidikan secara menyeluruh dan berkesinambungan.

3. Program Unggulan Islami "Fastabiqul Khairat" (Fasta)

Pilar terakhir, dan yang menjadi ciri khas gagasan ini, adalah program unggulan "Fastabiqul Khairat" (berlomba-lomba dalam kebaikan) yang telah diterapkan di SMP Negeri 10 Kota Bima. Program ini mencakup 10 kegiatan unggulan yang berlandaskan nilai-nilai Islami dan kearifan lokal, di antaranya:

a. Menghafal Al-Qur'an dan hadis pilihan.

b. Kegiatan keagamaan seperti Tematik Sirah Nabawiyah,

c.  Murottal Al-Qur'an, dan kaligrafi.

d  Gerakan peduli lingkungan melalui program "Bisa Kolo Makakila" (mewujudkan lingkungan yang bersih, indah, sehat, dan asri melalui kolaborasi organisasi, masyarakat, dan karang taruna di sekitar sekolah).

e.  Quiz online Agama Islam 

f.  Lomba cerdas cermat Agama islam

g. Karyawisata religius

h. Shalat Dhuha dan dhuhur berjamaah.

i. Pembiasaan karakter baik.

j. Peningkatan literasi melalui program "Temba Kolo Dana Maju" (Literasi melalui membaca kolektif online) yang mengintegrasikan budaya Bima, "Maja Labo Dahu" (malu dan takut berbuat salah).

Dengan memadukan multi kurikulum inovatif, manajemen kualitas, dan penguatan karakter berbasis keagamaan, sekolah unggulan tidak hanya akan mencetak siswa berprestasi secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan kecintaan terhadap budaya lokal. Konsep ini diharapkan dapat menjadi peta jalan bagi seluruh sekolah di Kota Bima untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan generasi penerus yang berkualitas.

Usulan inovatif dari Bapak Suhardin selaku Ketua FSGI Kota Bima ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak yang hadir. Bapak Ahmad Yani, S.Pd., Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, menyambut baik ide ini sebagai langkah strategis untuk memajukan pendidikan di Kota Bima. Dukungan serupa juga disampaikan oleh Bapak Syaiful, S.T. (Bang Ipoel) bahwa dalam sekolah unggulan sangat diperlukan kelima subpilar TQM tersebut. Demikian pula Bapak Syafrizal, S.E., melihat potensi besar dari konsep 3 Pilar ini ini untuk menciptakan lulusan berkualitas.

Lebih lanjut, Ketua Dewan Pendidikan Kota Bima, Bapak H. Juanda, M.Pd., juga memberikan dukungan penuh. Beliau menyatakan bahwa inisiatif ini perlu diakomodir dalam penyusunan kurikulum dan pembelajaran oleh tim kerjanya nanti, karena gagasan kepala SMPN 10 Kota Bima ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia di Kota Bima.

Rakor ini diharapkan menjadi titik awal implementasi konsep sekolah unggulan yang akan membawa perubahan signifikan bagi dunia pendidikan di Kota Bima, menciptakan generasi muda yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan berkarakter mulia