Kefasihan Ainun Raih Penghargaan (Saweran) Langsung di atas Panggung Uji Publik

Kota Bima, 04 Oktober 2025 – Semangat dan prestasi luar biasa ditunjukkan oleh perwakilan dari SMP Negeri 10 Kota Bima dalam Seminar Motivasi & Qur'ani (Recharge Imanmu dengan Spirit Qur'an) yang diselenggarakan oleh Komunitas Pengen Jadi Baik hari ini. Nurfaria Darmawan atau yang akrab disapa Ainun, siswi kelas 8 sekaligus duta Fastabiqul Khairat SMPN 10 Kota Bima, menerima penghargaan istimewa layaknya saweran langsung atas kefasihannya dalam tahfidz Al-Qur'an.

Hadiah penghargaan tersebut diserahkan langsung di atas panggung oleh salah satu penguji tahfidz, Ustadz Ihya Ulumuddin, S.Ag., setelah Ainun selesai menjalani sesi uji publik hafalan. Pemberian hadiah spontan ini menjadi puncak penghargaan atas kualitas bacaan Ainun.

Makna Penghargaan dari Panitia Pelaksana

Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Kandriana, S.H, menjelaskan makna di balik pemberian hadiah langsung tersebut.

“Jangan dilihat nominal hadiahnya, namun temukan dan pahamilah l nilai yang tersirat di balik hadiah ini,” tegas Muhammad Kandriana. Beliau menambahkan bahwa hadiah tersebut merupakan bentuk pengakuan tulus atas kefasihan Ainun, yang menunjukkan buah dari ketekunan dan bimbingan yang baik dari sekolah.

Kepala SMP Negeri 10 Kota Bima, yang lebih dikenal dengan Bapak inovator, Suhardin, S.Pd., M.M., menyampaikan rasa bangga dan respeknya atas penghargaan yang diterima siswinya.

“Kami sangat bangga dan menaruh respek yang tinggi atas penghargaan berupa hadiah langsung dari panitia pelaksana. Ini menunjukkan bahwa upaya keras kami di sekolah diakui,” ujar Bapak Suhardin.

Bapak Suhardin yang kesehariannya disapa Pak Deo selaku Kepala Sekolah pencetus Branding FASTABIQUL KHAIRAT (akronim dari 10 Program Unggulan bernuansa Islami, silakan baca https://smpn10.bimakota.sch.id/web/detail-berita/88/branding-program-unggulan-smpn-10-kota-bima-dilaunching) SMPN 10 Kota Bima ini juga menegaskan visi sekolah yang tidak ingin kalah dalam pelatihan agama, meskipun lokasi sekolah berada jauh dari pusat kota.

“Sekolah kita boleh di ujung langit, tapi prestasi di bidang keislaman harus setara dengan sekolah Islam dan madrasah atau bahkan setara dengan para santri/santriwati di pondok pesantren. Ingat semboyan kita, SMP 10, Fastabiqul Khairat, selangkah lebih maju,” tutupnya penuh semangat.

Keberhasilan Ainun ini diharapkan dapat menginspirasi siswa-siswi di seluruh Kota Bima bahwa dengan semangat dan bimbingan yang tepat, prestasi keagamaan yang tinggi dapat diraih oleh siapa saja, di mana saja. [Deo]