Kepala SMPN 10 Kota Bima Ajak Guru dan Staf Komitmen Hindari KANAJO (Menunda Waktu) melalui Sholat Berjamaah Tepat Waktu
KOTA BIMA, 7 Oktober 2025 – SMPN 10 Kota Bima mengambil langkah inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja seluruh jajaran pendidik dan tenaga administrasi. Kepala sekolah, Bapak Suhardin, S.Pd., M.M., memimpin inisiatif yang fokus pada disiplin waktu dengan menerapkan trik Islami, yakni melaksanakan Sholat berjamaah tepat waktu di lingkungan sekolah.
Inisiatif ini dirancang sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan umum, yaitu KANAJO (istilah lokal Bima yang berarti Menunda Waktu). Menurut Bapak Suhardin, penundaan waktu seringkali berujung pada kebiasaan buruk berikutnya: URU MPE'E (istilah lokal Bima yang berarti Terburu-buru).
“Ketika kita menunda pekerjaan, ujung-ujungnya kita akan terburu-buru menyelesaikannya. Kualitas pekerjaan pasti menurun, banyak kesalahan, dan ini adalah 'bencana' kecil dalam produktivitas,” jelas Bapak Suhardin.
Trik islami ini diyakini sangat efektif karena selaras dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an: “Faidza qudiyatis sholati fantasyiru fil ardhi” (Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi (untuk mencari karunia Allah)). Ayat ini menjadi landasan bahwa setelah kewajiban Sholat ditunaikan dengan sempurna dan tepat waktu, maka aktivitas kerja berikutnya akan menjadi berkah dan dapat dikerjakan dengan tenang serta fokus.
> “Sholat tepat waktu melatih kita untuk disiplin dan membagi waktu. Ketika adzan berkumandang, semua berhenti beraktivitas untuk fokus pada ibadah, dan setelah salam, kita kembali ke pekerjaan dengan semangat dan tanpa beban menunda. Ini adalah manajemen waktu terbaik,” tambah beliau.
Melalui komitmen ini, SMPN 10 Kota Bima berharap para guru dan tenaga administrasi dapat merasakan manfaat langsung: menghindari tekanan kerja, meningkatkan fokus, mengurangi kesalahan dalam administrasi maupun pengajaran, dan secara keseluruhan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di sekolah.
Inisiatif ini disambut baik oleh seluruh staf dan diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah lain dalam mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan kedisiplinan dalam budaya kerja sehari-hari.