IFP Ubah Ceramah Pasif Jadi Interaktif: SMPN 10 Kota Bima Sukses Kenalkan Organel Sel kepada Siswa Kelas IX B

KOTA BIMA—Kepala SMPN 10 Kota Bima, Bapak Suhardin, S.Pd., M.M, kembali melaksanakan supervisi akademik, kali ini fokus pada inovasi pembelajaran IPA di kelas IX B. Supervisi yang dilakukan pada hari ini, Kamis (16/10/2025) ini merangkum keberhasilan penerapan metode Pembelajaran Langsung Interaktif (Interactive Direct Instruksi) yang memanfaatkan teknologi inovatif Interactive Flat Panel (IFP) untuk materi konsep dasar organel sel.
Mengajar Sel dengan Sentuhan Digital
Proses pembelajaran inovatif ini dipimpin oleh guru mata pelajaran IPA, Bapak Arif Rizal, M.Pd., yang akrab disapa Pak Rio. Pak Rio berhasil mengubah sesi pengenalan konsep yang awalnya rawan menjadi ceramah pasif menjadi sesi yang sangat menarik dan berpusat pada siswa.
Dalam sesi tersebut, IFP digunakan sebagai kanvas digital utama. Pak Rio menayangkan visualisasi 3D YouTube yang kompleks dari organel sel manusia yang kemudian ia jeda untuk melakukan interaksi langsung. Siswa didorong untuk maju ke depan dan menggunakan layar sentuh IFP untuk:
- Memberi label organel sel (seperti Mitokondria, Inti Sel, atau Ribosom) secara langsung di layar.
- Mewarnai bagian sel tertentu menggunakan fitur anotasi IFP.
- Menggambar panah untuk menunjukkan fungsi atau interaksi antar organel.
Metode ini memastikan bahwa konsep abstrak tentang organel sel dapat divisualisasikan secara konkret dan dipahami dengan lebih cepat oleh siswa.
Apresiasi Hangat Kepala Sekolah
Bapak Suhardin, S.Pd., M.M, memberikan respon yang sangat positif dan hangat terhadap hasil observasinya. Beliau menilai bahwa Pak Rio telah berhasil mengoptimalkan penggunaan IFP tidak hanya sebagai alat presentasi, melainkan sebagai media interaksi dua arah yang kuat.
“Saya sangat senang melihat proses belajar mengajar yang dilakukan Pak Rio. Beliau berhasil memvisualisasikan pesan yang tersirat dalam materi IPA yang kompleks menjadi sangat jelas dan menyenangkan,” puji Bapak Suhardin.
Beliau menambahkan, “Pembelajaran Langsung Interaktif ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi seperti IFP dapat memecah dinding antara guru dan siswa, menjadikan guru sebagai fasilitator yang dinamis, bukan sekadar penceramah. Hal ini sejalan dengan upaya SMPN 10 Kota Bima untuk terus meningkatkan kualitas dan saling pembelajaran di era digital.”
Inovasi ini diharapkan menjadi standar baru bagi guru-guru mata pelajaran lain di SMPN 10 Kota Bima, memastikan bahwa setiap materi, sekecil atau serumit apapun, disampaikan dengan cara yang paling efektif dan berkesan bagi siswa. [Deo]