Kisah Pilu di Lembah Ta'if: Program Sirah Nabawiyah SMPN 10 Kota Bima Hangatkan Hati dengan Teladan Rasulullah

KOTA BIMA—SMPN 10 Kota Bima kembali menggelar program unggulan Sirah Nabawiyah yang rutin dilaksanakan untuk menularkan kecintaan dan keteladanan Nabi Muhammad SAW kepada siswa, guru, dan staf. Acara yang penuh haru dan inspirasi ini diadakan pada Jum'at (17/10/2025).
Pembukaan Penuh Penghayatan dengan Lantunan Kisah Sang Rasulullah
Kegiatan diawali dengan penyegaran rohani melalui lantunan tembang "Kisah Sang Rasul Muhammad SAW" yang dibawakan secara merdu oleh para siswa. Sesi penampilan seni ini berada di bawah asuhan Pembina Sanggar Sampuru SMPN 10 Kota Bima, Ibu Sukatmi, S.H.
Lantunan syahdu tersebut sukses menciptakan suasana khidmat, mempersiapkan hati para hadirin untuk menerima tausiyah.
Ta'if: Kisah Penderitaan yang Melahirkan Para Raja Ilmu
Acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan langsung oleh Kepala SMPN 10 Kota Bima, Bapak Suhardin, S.Pd., M.M. Dalam tausiyahnya, Bapak Suhardin secara mendetail menceritakan kisah sedih Rasulullah SAW ketika berdakwah di Kota Ta'if.
Bapak Kepala Sekolah menguraikan secara rinci betapa pilunya penolakan yang menghadap Rasulullah, mulai dari melempari batu hingga diusir, yang menyebabkan luka fisik dan batin yang mendalam.
Namun, Bapak Suhardin menekankan bahwa kesedihan di Ta'if bukanlah akhir, melainkan awal dari kebangkitan yang agung. Beliau menyambung kisah tersebut dengan fakta sejarah inspiratif:
“Kota Ta’if, yang pernah menjadi Saksi bisu penderitaan Rasulullah, pada akhirnya justru menjadi ‘Kota Para Raja’ yang melahirkan ulama-ulama besar dan perawi hadis ternama, seperti Abu Hurairah RA. Ini adalah bukti bahwa setiap pengorbanan dan penderitaan yang didasari ketulusan akan berbuah manis di masa depan.”
Uraian sepenggal kisah inspiratif Rasulullah di Ta'if ini berhasil menyentuh emosi semua yang hadir. Suasana tausiyah menjadi campur aduk antara rasa sedih karena membayangkan penderitaan Rasulullah, dan rasa bahagia serta bangga atas keteguhan hati dan hasil dakwah beliau. Bahkan Bapak Suhardin selaku pemberi tausiyah pun sempat terbawa suasana haru.
Program Sirah Nabawiyah ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh warga SMPN 10 Kota Bima, khususnya para siswa, untuk meneladani kesabaran, kegigihan, dan semangat pantang menyerah Rasulullah SAW dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan. [Deo]