Berkah Jumat Pagi: SMPN 10 Kota Bima Gelar Kajian Hikmah Hijrah Nabi di Bawah Rindangnya Pepohonan

KOTA BIMA – Suasana sejuk dan khidmat menghiasi halaman SMP Negeri 10 Kota Bima pada Jumat pagi, 7 November 2025. Di bawah teduhnya pepohonan rindang, seluruh siswa dan dewan guru melakukan kegiatan rutin Peningkatan Iman dan Takwa (Imtaq) yang kali ini mengupas tuntas tentang Peristiwa Hikmah Hijrahnya Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan Imtaq yang digelar pukul 07.00 WITA ini dipimpin langsung oleh Kepala SMPN 10 Kota Bima, Bapak Suhardin, S.Pd., MM Beliau menyampaikan kajian yang sangat mendalam, menekankan bahwa kisah hijrah bukan sekadar menyelesaikan fisik, melainkan pelajaran besar tentang keyakinan, pengorbanan, dan strategi menghadapi dalam tantangan.

Intisari Kajian: Detail Peristiwa Hijrah

Bapak Suhardin membedah beberapa poin penting dari peristiwa bersejarah tersebut, meliputi:

  1. Latar Belakang Hijrah: Penyebab utama hijrah, yaitu semakin meningkatnya tekanan dan ancaman dari kaum Quraisy terhadap dakwah dan keselamatan Nabi Muhammad SAW serta para sahabat.
  2. Peristiwa Keluar dari Rumah: Kisah mukjizat Nabi Muhammad SAW saat keluar dari rumahnya tanpa terlihat oleh para pemuda Quraisy yang mengelilinginya, berkat kekuasaan Allah SWT.
  3. Tiga Hari di Gua Tsur: Bapak Kepala Sekolah menceritakan peran krusial beberapa tokoh yang membantu Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq selama bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari:

   *Abu Bakar Ash-Shiddiq : Sahabat setia yang menemani Nabi dan menunjukkan pengorbanan yang luar biasa.

   * Abdullah bin Abu Bakar: Bertugas mengumpulkan informasi tentang rencana kaum Quraisy di Mekah pada siang hari.

   * Asma binti Abu Bakar : Bertugas membawakan makanan dan perbekalan.

   * Amir bin Fuhairah: Seorang penggembala yang menghapus jejak kaki Abdullah dan Asma dengan kawanan kambingnya, sekaligus menyediakan susu.

 *Mukjizat Kesembuhan: Suhardin, S.Pd., MM, juga menceritakan mukjizat yang terjadi di dalam gua, ketika kaki Abu Bakar disengat binatang berbisa. Dengan penuh kasih sayang, Rasulullah SAW meludahinya, dan seketika itu juga Abu Bakar sembuh total.

“Kisah Hijrah adalah madrasah pertama bagi umat Islam. Di dalamnya terdapat nilai-nilai keteguhan, kesabaran, perencanaan yang matang, dan pentingnya solidaritas. Ini membuktikan bahwa setiap kesulitan besar selalu didampingi oleh pertolongan dan mukjizat dari Allah bagi hamba-Nya yang berjuang di jalan kebenaran,” ujar Bapak Suhardin, S.Pd., MM, menutup kajiannya.

Pembentukan Karakter Holistik

Kegiatan Imtaq yang berlokasi di area terbuka ini bukan hanya untuk mengisi kebutuhan rohani, tetapi juga sebagai bagian dari upaya SMPN 10 Kota Bima untuk membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia dan memiliki wawasan keislaman yang mendalam. Suasana belajar di alam terbuka memberikan kesan yang lebih santai dan mudah diserap oleh para peserta didik.

Pihak sekolah berharap, dengan mendalami sirah nabawiyah, khususnya peristiwa hijrah, para siswa dapat meneladani semangat juang, kejujuran, dan pengorbanan para pendahulu Islam untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai bekal menghadapi masa depan. [Deo]